Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bisa mengabulkan penggunaan darurat pada pertengahan Desember 2020. Kemudian, persetujuan bersyarat di Uni Eropa dapat diperoleh pada paruh kedua bulan yang sama.
BioNTech dan Pfizer sedang mengerjakan formulasi vaksin yang disempurnakan yang tidak memerlukan penyimpanan ultra-dingin untuk penanganan yang lebih mudah di negara berkembang.
Inggris telah memesan 40 juta dosis dan berharap memiliki 10 juta dosis, cukup untuk melindungi 5 juta orang, tersedia pada akhir tahun jika regulator menyetujuinya
Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson mengundang kritik atas penanganannya terhadap krisis COVID-19 karena Inggris merupakan negara yang menghadapi kematian tertinggi di Eropa.
Jerman sedang terburu-buru untuk mempersiapkan pusat vaksinasi di seluruh negeri sehingga dapat mulai menawarkan suntikan dengan cepat begitu vaksin telah disetujui di Eropa.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) mengatakan ada dua laporan anafilaksis dan satu laporan kemungkinan reaksi alergi sejak peluncuran dimulai.
Kanada dan Amerika Serikat (AS) akan menjadi negara Barat pertama setelah Inggris yang memulai inokulasi dengan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech Jerman.
Malaysia juga sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan farmasi lain untuk mendapatkan lebih banyak vaksin.
Israel mengatakan telah mendapatkan dosis yang cukup untuk sebagian besar dari 9 juta orang negara itu dari Pfizer dan Moderna, yang vaksinnya disetujui otoritas AS minggu ini untuk penggunaan darurat.
Awal bulan ini, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang meluncurkan vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan BioNTech.